
Reuni itu “sesuatu”…. sebuah upaya merajut kenangan saat pernah bersama pada suatu masa di waktu silam. Menghadirkan kembali kepingan-kepingan kenangan itu sebagai sebuah nostalgia, menjadi mozaik baru bernama kebersamaan dalam bingkai “paseduluran”.
Ya, spirit “paseduluran saklawase”, itulah yang menjadi semacam tagline yang menghembuskan semangat jiwa di acara Reuni Perak yang dihelat oleh alumni SMA Futuhiyyah Mranggen Demak Angkatan Lulus Tahun 1993. Setelah berpisah dalam kurun waktu 25 tahun, mereka akhirnya dapat bertemu kembali.
“25 tahun bukanlah waktu pendek…. inilah waktu yang tepat bagi kami untuk bertemu kembali dengan institusi yang telah membesarkan kami. Dengan Bapak dan Ibu guru yang telah membimbing kami, maupun sesama alumni. Dengan semangat PASEDULURAN SAK LAWASE, mBiyen Konco, Saiki Sedulur; lan mBiyen Murid, Saiki Anak, kami rajut kembali tali silaturahmi dalam bingkai REUNI PERAK SMA FUTUHIYYAH Alumni 1993,” tutur Siti Nurul Izzah, perwakilan alumni dalam sambutannya.
Ya, 25 tahun memang bukanlah masa yang pendek. 25 tahun tentulah masa yang panjang. Di kurun masa selama itu, tentu telah banyak perubahan yang tak terperikan. Tak lagi seperti saat bertemu dan berkumpul dulu dalam balutan seragam putih abu-abu. Kini, para alumni telah menyandang profesinya masing-masing. Ada yang jadi TNI, petani, polisi, guru, karyawan, pejabat BUMN, dokter, pengusaha, dan berbagai bidang pekerjaan yang lain.


Gedung sekolah pun juga berubah. Kini menjadi jauh lebih indah, gagah, dan megah. Namun tentu, di bentangan masa sepanjang 25 tahun itu, ada teman dan guru yang telah berpulang mendahului. Kembali ke pangkuan Ilahi Rabbi.
Doa khusyuk untuk mereka. Semoga Allah ridha kepadanya, berkenan menerima amal ibadahnya, serta memberi tempat terbaik di sisi-Nya. Allahumma aamiin.
Semarak dan meriah
Reuni perak alumni SMA Futuhiyyah angkatan lulus tahun 1993 berlangsung semarak dan meriah. Juga khusyuk dan syahdu. Terutama saat lagu Hymne Guru dan Mars Futuhiyyah disenandungkan dengan merdu oleh para siswi mengawali acara. Apalagi, acara yang dihelat di kompleks sekolah, Jl. Raya Mranggen No. 16 Mranggen, Demak pada Sabtu (7/7/2018) itu, tidak hanya dihadiri 130 alumnus beserta keluarga, namun juga dihadiri mantan kepala sekolah dan mantan guru.
Tercatat, reuni dihadiri Ketua Yayasan Ponpes Futuhiyyah sekaligus Kepala SMA Futuhiyyah Mranggen, KH Said Lafif Hakim, S. Ag, M. Hum; Kepala SMA Futuhiyyah tahun 1990 saat alumni masuk, KH Choliq Murod, Lc; Kepala SMA Futuhiyyah tahun 1993 pada saat alumni lulus, Drs. Sakhwani; dan Bapak dan ibu guru serta staf TU SMA Futuhiyyah. Hadir juga tamu undangan dari kakak dan adik angkatan.


Suksesnya acara tersebut tak lepas dari kerja keras dari segenap tim panitia, terutama ketua panitia reuni, Arif Faeshal. Kegigihannya menggalang dan mengkoordinasi para alumni yang tersebar di berbagai kota, bahkan ada yang dari luar Jawa, berbuah manis dengan terselenggaranya Reuni Perak yang sangat monumental dan menyusupkan kesan mendalam.
Tak salah, bila di acara reuni tersebut membuncah harapan agar Reuni Perak itu bisa menjadi embrio bagi terwujudnya wadah Ikatan Alumni SMAF (IKA-SMAF). Sehingga ke depan, jejaring alumni yang terwadahi dalam IKA-SMAF dapat berkontribusi secara lebih nyata bagi kemajuan dan kejayaan SMAF Mranggen dan semua alumni.
Ide pembentukan wadah alumni itu pun disambut semua alumni, salah satunya Ahmad Farkhan Abadi. Alumnus yang kini bertugas di SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) ini menyatakan persetujuan dan dukungannya atas ide pembentukan wadah alumni.
“Paling tidak, wadah alumni itu nantinya bisa menjadi ajang silaturahmi yang tak pernah putus,” tuturnya.
Mukhibbin, alumnus lainnya juga setuju dan mendukung. Bahkan lelaki yang kini bertugas di Polres Demak itu tak bisa menyembunyikan kesan mendalamnya atas terselenggaranya reuni. “Sangat luar biasa. Setelah kurang lebih 25 tahun berlalu, kami kembali bisa bertatap muka, berjabat tangan, membuat perasaan seperti kembali menjadi anak SMA,” tuturnya.
Karenanya, ia berharap acara reuni seperti ini bisa dihelat kembali secara periodik di masa yang akan datang sebagai media persaudaraan alumni.
Reuni Perak Alumni SMA Futuhiyyah Angkatan Lulus Tahun 1993 telah terlaksana. Jalinan persahabatan kembali terjelma setelah terputus oleh jarak dan waktu sekian lama. Maka, kinilah tiba untuk semuanya bertanggungjawab atas kekokohannya. Seperti kata bijak Khalil Gibran, “Persahabatan bukanlah sebuah kesempatan, tapi merupakan tanggung jawab yang manis”.* (Kang Asti, blogger, pernah nyantri di Pesantren Futuhiyyah Mranggen, Demak).
Baca juga:
- Memungut Serpihan Kenangan di Reuni Akbar 2017 Alumni Futuhiyyah Mranggen (1)
- Memungut Serpihan Kenangan di Reuni Akbar 2017 Alumni Futuhiyyah Mranggen (2)
Salam kenal Kang Asti,
Terima kasih sudah ikut manghayubagya Reuni Perak kami via blog Kang Asti.
Sami-sami mbak, sukses selalu untuk kita semua 🙂